Written by 2:29 PM Headline, Keuangan

Lock-Up saham GOTO sudah berakhir, Desember ini Pump or Dump?

Lock-up period saham GOTO sudah berakhir kemarin 30 November. Dan GOTO sudah mencapai ATL (All Time Low) di 132 dan Auto Reject Bawah (ARB) sejak beberapa hari terakhir.

Kapitalisasi Saham GOTO

Kapitalisasi Saham GOTO yang beberapa bulan lalu masih No.4 kini sudah anjlok 100 Triliyun ke 300 T Rupiah dan posisi No-4 nya harus rela digeser oleh Bank Mandiri (BMRI).

Fundamental dan Analisa Laporan Keuangan

Belakangan ini GOTO sempat menghebohkan jagat startup di Indonesia karena melakukan PHK 1300 karyawan (sekitar 12% karyawan). Sebenarnya kejadian ini seharusnya disikapi lebih baik bagi Investor karena GOTO lebih ramping secara keuangan dan bisa lebih agile didalam mengarungi resesi global.

Memang harus diakui resesi global ini membuat perusahaan-perusahaan startup tidak bisa ‘bakar-bakar’ uang seenaknya, karena mencari dana sulit sekali di jaman sekarang, jadinya harus hemat-hemat dana investor.

Tapi kita harus juga hasil laporan keuangan GOTO di Q3, bisa terlihat secara Pendapatan dan Laba Kotor meningkat tajam di banding Q2. Goods News bukan?

 Current Price Condition

Semenjak Lock-up period saham GOTO berakhir kemarin 30 November 2022, harga GOTO sudah mencapai ATL (All Time Low) di 132 dan Auto Reject Bawah (ARB) sudah beberapa hari terakhir ini. Dari grafik bisa dilihat sejak juni harga saham GOTO trend nya menurun hingga sekarang.

 

Apa yang terjadi?

Sebelum akhir november memang sudah ada kecemasan soal performance saham GOTO sehabis lock-up period. Investor retail panik karena sejak ATH di Rp. 416, saham GOTO harganya longsor hingga masa lock-up berakhir hingga jumat kemarin. 

Pendapat saya pribadi kecemasan berlebihan terhadap saham GOTO dan berita-berita soal Lock-up dan pemegang saham sebelum IPO akan merealisasikan keuntungan di pasar negosiasi itulah yang menyebabkan Investor pada cut loss. Boleh jadi faktor Fear, Uncertainty, and Doubt (FUD)  yang lebih menyebabkan kepanikan pasar.

Kesimpulan

Dalam kondisi ketidakpastian seperti ini serta auto reject bawah (ARB) yg berjilid-jilid sebaiknya, kita wait and see dulu untuk GOTO. Tunggu Market Maker (Bandar / Investor Besar / Asing) mulai masuk menggerakan pasar, baru kita masuk serok. 

Untuk yang sudah sangkut, lebih baik HOLD dulu saja, kalau tidak bisa averaging, walau secara fundamental keuangan tipis kemungkinan bisa dapet dividen, tapi saya percaya GOTO akan bertahan dan membaik ke depannnya.

 

Disclaimer :

Semua isi dari artikel ini BUKAN SARAN FINANSIAL. Walaupun saya ada lulusan Fakultas Ekonomi, Saya bukan penasehat keuangan ^^,  Ahli Crypto, Saham, Forex, atau investasi lainnya.

DO YOUR OWN RESEARCH (DYOR)

(Visited 381 times, 1 visits today)
Close