Written by 8:53 AM Featured, Technology

WhatsApp: Gratis dan Tanpa Iklan. Cuan dari mana? Jual Data?

WhatsApp sampai saat ini masih gratis dan tetap bertahan tanpa ada iklan. Masih Merugi, Akankan dijual di tahun ini?

Mobile Messaging Terbesar

Pada awal munculnya WhatsApp business model nya masih subscription based yakni setiap user harus membayar walau one time. Saya sendiri termasuk early adopter WhatsApp dan harus membayar 1$ ke Apple App Store saat itu.

Kemudian, WhatsApp menjadi free hingga sekarang. Dalam perjalannnya untuk tetap profitable dan survive, sempat ada wacana menerapkan In-Apps Advertising tetapi akhirnya dibatalkan. 

Sampai 2022, WhatsApp adalah Mobile Messanger Apps terpopuler di dunia dan sudah mempunyai basis masa sebesar 2 Milyar User Aktif Per bulan!  Wow, Fantastic 

Tapi bagaimana secara bisnis? Sayang sekali … masih Merugi!

WhatsApp Business Model

WhatsApp Business Model sangat simple sebuah layanan aplikasi messaging services

Terus dari mana WhatsApp mendapatkan revenue? Ada 2 revenue stream WhatsApp saat ini.

1. WhatsApp API 

WhatsApp API adalah sebuah fitur untuk mensupport business anda di area sales & support (customer care) dengan yang dapat terintegrasi dengan platform lain untuk melakukan pengiriman secara automatis dan cepat (quick response).

Setiap pesan yang dikirim dengan cara memanggil WhatsApp API dari platform / apps anda akan dikenakan charges berdasarkan tier-tier tertentu.

2. WhatsApp Pay

WhatsApp Pay adalah fitur digital payment yang mirip dengan paypal yang memungkinkan satu user mengirim uang kepada user yang lain dengan biaya tertentu. 

Seperti kebanyakan digital payment lainnya, WhatsApp Pay juga terkonek dengan Bank Konvensional. Sayangnya fitur ini baru tersedia di India dan Brasil saja.

Konspirasi Jual Data?

WhatsApp sempat dituduh menjual data ke sebuah perusaan data mining Cambridge Analytica untuk kepentingan politik pilpres di Amerika Serikat tahun 2016. Hingga saat ini whatsApp masih banyak di serbu kontroversi soal Data Privacy  dan sejenisnya, mungkin karena pada bingung WhatsApp bisa hidup terus dapet cuan dari mana? Atau hanya bakar-bakar uang saja.

Penutup

Mark Zuckerberg harus berpikir keras tahun ini untuk monetizing WhatsApp tanpa kehilangan basis masa pengguna WhatsApp, bukan apa-apa kondisi keuangan Meta (Facebook) Q2 2022 sedang tidak baik baik saja, dengan revenue drop. Harga saham juga drop yang berarti nilai pasar Meta anjlok dan siap-siap pengurangan karyawan di dalam beberapa tahun ke depan.

Tentunya kontribusi dari WhatsApps sangat dinantikan para pemegang saham.

Kalau tidak ada profit dan terobossan dalam tahun ini sepertinya WhatsApp akan dijual dalam waktu dekat entah 2022 atau 2023. 

 

(hsy)

(Visited 169 times, 1 visits today)
Close